Agenda Penutupan TC XII BKM PSYSPORT pada Kamis (27/01) di Benteng Somba Opu.
Sumber: Dok. BKM PSYSPORT

Psikogenesis, Jumat (28/01)- Training Centre (TC) XII Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) PSYSPORT Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan tema “Menyambut Harapan yang Pasti” resmi ditutup di Benteng Somba Opu pada Kamis (27/01) siang kemarin.

Muhammad Laode selaku Ketua Panitia menyampaikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan Training Centre ke-XII.

“Saya berterimakasih kepada teman-teman panitia atas kerja kerasnya hingga akhir dan juga kakak-kakak SC (baca: Steering Committee) yang telah senantiasa membantu melancarkan kegiatan teman-teman di program kerja BKM PSYSPORT. Saya juga berterimakasih kepada teman-teman peserta yang telah mengikuti Training Centre yang ke-XII ini hingga akhir,” tuturnya.

Laode berharap para peserta TC XII bisa berdinamika dan menjadi harapan bagi BKM PSYSPORT kedepannya.

“Bisa menjadi tauladan bagi teman-teman di Kema, saya harap teman-teman dari peserta Training Centre yang ke-XII ini bisa menjadi harapan-harapan bagi PSYSPORT nanti kedepannya,” ujarnya.

Fadhil Mubarak selaku ketua umum BKM PSYSPORT menyampaikan bahwa kegiatan Training Centre XII merupakan pintu gerbang awal bagi para peserta dalam berproses di BKM PSYSPORT.

“Ini bukan akhir dari prosesnya teman-teman tapi merupakan awal dari proses panjang yang akan teman-teman lalui. Sesuai dengan tema, teman-teman merupakan harapan yang pasti yang dimaksud oleh teman-teman pengurus yang akan melanjutkan estafet perjuangan di BKM PSYSPORT,” ujarnya.

Lebih lanjut, Faradillah Firdaus selaku Dosen Pembina BKM PSYSPORT berharap peserta TC XII bisa lebih berinovasi kedepannya untuk Psysport yang lebih maju.

“Jadi kalau bisa memang kita buat inovasi jangan ikut-ikut terus, kakak-kakaknya dulu bikin begini kalian juga ikutan, coba bikin inovasi apa gitu karena dunia olahraga sampai sekarang itu terus berkembang apalagi psikologi olahraga,” harapnya.

Akhir kata, dosen yang kerap disapa Ila ini menyampaikan bahwa berorganisasi dapat mengasah softskill namun perkuliahan harus tetap diperhatikan.

“Saya minta untuk adek-adek ini berkreasi, jadi tetap kuliahnya nomor satu untuk kegiatan-kegiatan Psysportnya itu hanya sekedar menambah softskill-nya adek-adek. Jadi, gunakan ajang-ajang ekstrakulikuler PSYSPORT ini adalah ajang menambah softskill-nya adek-adek,” tutupnya. (DF)

Posting Komentar