Pemutaran film INSTING di gedung BB FPsi UNM, (17/11).
Sumber: Dok. LPM Pikogenesis

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) peringati hari Insiden Tiga Belas November Gunung Sari (INSTING) untuk kedua kalinya di gedung BB FPsi UNM, Kamis (17/11) pukul 16.30 WITA dengan Orasi oleh Mahasiswa Baru FPsi UNM.

Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Pelajar Internasional ini memiliki tema "Stop Kekerasan Dalam Pendidikan". Mahasiswa Baru (Maba) angkatan 2016, mahasiswa aktif FPsi UNM lainnya dan beberapa fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan (LK) FPsi UNM turut hadir dalam memperingati INSTING.

Randy S Salman selaku Staf Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) BEM Kema FPsi UNM mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya peringatan INSTING ialah untuk mengenang kembali sejarah tragedi yang terjadi di Kampus Gunung Sari dan sebagai bahan evaluasi dalam pergerakan mahasiswa ke depannya. "Kita ingin memperlihatan kepada teman-teman khususnya mahasiswa baru bahwa pernah terjadi insiden itu di psikologi dan sebagai evaluasi agar pergerakan kita nantinya tidak terulang seperti kemarin," jelasnya. 

Mahasiswa yang akrab disapa Randy ini menambahkan bahwa pada peringatan INSTING kali ini diisi dengan Orasi oleh Maba FPsi UNM untuk membangkitkan bakat advokasi yang dimiliki. "Kita utamakan mahasiswa baru untuk tampil karena kami ingin meningkatkan bakat-bakat maba terutama di bidang advokasi makanya kita arahkan maba untuk orasi," ungkapnya. 

Selain Orasi dari Maba, peringatan INSTING kali ini diisi dengan diskusi dengan menghadirkan beberapa narasumber antara lain Presiden Mahasiswa BEM Kema FPsi UNM periode 2014-2015 Mudassir Hasri Gani, Presiden Mahasiswa BEM Kema FPsi UNM periode 2015-2016 Mudabbir, dan Mantan Fungsionaris BEM periode 2013-2014 Muh. Shany Kasysyaf. 

Mudassir Hasri Gani mengapresiasi inisiatif BEM Kema FPsi UNM untuk memperingati hari INSTING, namun Mudassir menyarankan agar dikemudian hari BEM dapat mempertimbangkan waktu yang tepat sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik. "Saya apresiasi teman-teman BEM, tapi untuk selanjutnya bagus diberi waktu yang baik supaya pesan yang disampaikan bisa terealisasikan," tuturnya.

Mudassir juga menambahkan urgensi dalam peringatan INSTING ini untuk menunjukkan terkait kondisi yang terjadi antara hubungan polisi dan mahasiswa saat INSTING berlangsung, juga untuk dijadikan sebagai pembelajaran yang didapatkan dari insiden tersebut. 

"Inilah bagian dari sejarah. Sengaja kita wariskan dari tahun ke tahun agar teman-teman tahu dan bisa belajar dari sejarah," tambahnya. (AF)

Posting Komentar