Kegiatan Daurah Alquran dan SAINS Competition di Masjid Ulil Albab, Minggu (21/04)
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Minggu (21/04)-Studi Alquran Intensif (SAINS) yang diadakan untuk mahasiswa angkatan 2018, menimbulkan pro dan kontra dari mahasiswa baru (Maba) angkatan 2018 Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM). Pasalnya, sebagian mahasiswa menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat, sebagian lainnya menganggap sistemnya mengganggu jadwal perkuliahan mereka di kampus.

Salah satu maba berinisial MA mendukung kegiatan SAINS karena mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu tajwid. "Serta memperdalam ilmu agama islam," jelasnya.

Pandangan yang berbeda dituturkan oleh MYS, bahwa SAINS merupakan program yang sebenarnya bagus, hanya saja sistemnya perlu sedikit diubah seperti jadwal yang harusnya dikurangi. "Karena kita tau sendiri banyaknya tugas kuliah dari mahasiswa FPsi UNM berbeda dengan mahasiswa dari Fakultas lain yang mungkin dari segi tugas tidak terlalu padat," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Nur Syamsul Bahri selaku koordinator pelaksana SAINS FPsi UNM turut menyatakan pendapatnya bahwa program SAINS sendiri tidak akan mengganggu jadwal mahasiswa. "Karena memang awalnya sudah diminta terlebih dahulu kesepakatan dari mahasiswa untuk menjalankan agenda SAINS disesuaikan dengan aktivitas mahasiswa," ucapnya.

Tidak hanya itu, Amri Rahman selaku dosen​ mata kuliah Pendidikan Agama Islam juga turut berpendapat bahwa SAINS dapat sangat memengaruhi nilai akhir mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam. "Selain itu salah satu rangkaian kegiatan SAINS Competition yaitu SAINS  yang juga merupakan rangkaian kegiatan SAINS bertujuan untuk menstimulasi mahasiswa untuk terus belajar Alquran," jelasnya. (017)

*Berita ini ditulis oleh Peserta Magang Diklat Jurnalistik XI (DJ XI) LPM Psikogenesis

Posting Komentar