Cuplikan Drama Korea "It's Okay to Not be Okay".
Sumber: Pinterest

Istilah Butterfly Hug pertama kali dikembangkan oleh dua praktisi, yakni Lucina Artigas dan Ignacio Jarero. Teknik psikoterapi ini pertama kali digunakan kepada korban Badai Pauline di Meksiko pada tahun 1998. Dalam waktu tersebut, penggunaan teknik Butterfly Hug menunjukkan perkembangan efektif untuk membantu trauma yang mereka alami.

Metode ini kembali populer setelah beberapa kali muncul dalam scene salah satu drama populer korea yang berjudul ‘It’s Okay to Not be Okay’. Salah satu pemeran dalam drama tersebut beberapa kali melakukan Butterfly Hug untuk meredakan emosinya.

Lalu apa sebenarnya Butterfly Hug dan apa manfaatnya?

Butterfly Hug merupakan metode intervensi terapeutik untuk membantu rileks dan menenangkan diri yang terlalu terangsang. 

Butterfly hug merupakan cara penerimaan diri dengan memberikan sugesti pada diri sendiri agar merasa lebih baik. Sehingga metode ini dapat mengatasi trauma individu tanpa bantuan orang lain (Arviani, Candraditya Subardja & Charisma Perdana, 2021).

Peristiwa hidup, trauma, stresor semuanya berpotensi meninggalkan jalan kehancuran yang sering ditemukan dalam bentuk gejala kecemasan. Ini mungkin termasuk jantung berdebar kencang, pikiran berpacu, pikiran mengganggu, pikiran obsesif, kekakuan pikiran, dan disonansi kognitif. Penting untuk tidak hanya mengatasi masalah yang mendasarinya tetapi juga mengatur pikiran dan tubuh pada saat itu juga. 

Butterfly Hug juga merupakan salah satu metode yang sering digunakan oleh psikiater dengan klien untuk membantu mengatasi gejala fisiologis kecemasan.

Nah lalu bagaimana caranya untuk melakukan Butterfly Hug ini?

Menurut Psikolog Anak, Chitra Annisya menyebut bahwa gerakan yang dilakukan oleh Butterfly Hug, yakni melalui ketukan tangan kanan dan kiri bergantian dapat membantu kita untuk menstabilisasi emosi dan pikiran negatif yang dirasakan.

Lucina Artigas (1988) menjelaskan cara melakukan Butterfly Hug, adapun tata pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

1. Duduklah dengan posisi nyaman, kemudian pejamkan mata. 

2. Silangkan kedua lengan dan letakkan di depan dada, sehingga menyerupai kupu-kupu. Anda juga bisa mengaitkan kedua ibu jari Anda. Bagi sebagian orang, hal tersebut terasa lebih nyaman.

3. Fokus pada nafas yang keluar masuk, tarik napas melalui hidung, tahan selama 4 detik, kemudian hembuskan melalui mulut selama 4 detik pula. Lakukan sampai Anda merasa nyaman.

4. Tepuk satu tangan secara perlahan dan bergantian.

5. Hentikan saat Anda merasa tenang. 

Setelah mengetahui apa itu metode Butterfly Hug dan bagaimana cara melakukannya, kamu harus mengingat ini.

Metode Butterfly Hug ini dapat dilakukan dimana saja, tetapi pilihlah tempat yang aman, nyaman, dan tidak terlalu ramai agar kosentrasi tidak terganggu dan lebih cepat dalam merasa tenang. Hal lain yang perlu diingat bahwa Butterfly Hug tidak bisa digunakan sebagai pengganti terapi. Teknik ini hanya meredakan perasaan cemas dan membuat seseorang menjadi lebih tenang sementara waktu. (WSM)

Sumber

Artigas, L., & Jarero, I. (2014). The butterfly hug method for bilateral stimulation. EMDR Research Foundation.

Arviani, H., Candraditya Subardja, N., & Charisma Perdana, J. (2021). Mental Healing in Korean Drama “It’s Okay to Not Be Okay.” Josar, 7(1). Retrieved from https://issuu.com/

Girianto, P. W. R., Widayati, D., & Agusti, S. S. (2021). Butterfly Hug to Reduce Anxiety on Elderly. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 8(3), 295-300.

Wirawan, G. B. S., Januraga, P. P., Mulyantari, N. K., Lestari, A. W., Utama, I. M. S., Somia, I. K. A., ... & Tini, K. (2021). SEHAT DAN BAHAGIA SELAMA MENJALANI ISOLASI MANDIRI COVID-19. Baswara Press.

Posting Komentar