Day Care FPsi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Selasa (19/03) - Ketua Day Care memaparkan eksistensi Day Care yang berada di lingkup Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM). 

Dian Novita Siswanti selaku ketua menjelaskan bahwa Day Care merupakan tempat penitipan anak secara full day dan half day, tergantung kebutuhan orang tua.

“Day Care itu tempat untuk penitipan anak, jadi anak-anak dititip dari pagi hingga sore hari, atau setengah hari. Tergantung pada kebutuhan orang tua, karena biasanya anak-anak yang dititipkan memiliki kedua orang tua yang bekerja sehingga memilih Day Care itu sebagai tempat menitipkan anak-anaknya,” jelasnya.

Dian juga menjelaskan bahwa Day Care mulai beroperasi pada akhir 2023 lalu dan masih melayani terbatas hanya untuk lingkup internal dari FPsi.

“Jadi kita sudah mulai beroperasi akhir tahun 2023, November. Karena belum peresmian, kita masih melayani terbatas. Untuk sekarang kita masih menerima terbatas hanya untuk internal, anak-anak dari dosen dan pegawai FPsi UNM,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan awal mula berdirinya Day Care yang didirikan dan dibiayai sepenuhnya oleh Pusat Layanan Psikologi (PLP) karena melihat keadaan dosen-dosen muda FPsi yang membawa anak-anak usia belia dan bayi dalam aktivitas keseharian di kampus. Keadaan ini tentunya mempengaruhi aktivitas para dosen dalam mengajar. Begitu pula dengan anak-anak usia belia dan bayi yang dibawa, tentunya kurang mendapatkan situasi serta kondisi yang mendukung tumbuh kembangnya. 

“Dulu PLP menginisiasi untuk mengembangkan layanan dalam bentuk Day Care, sehingga bisa bersinergi dengan layanan PLP yang lain seperti klinik tumbuh kembang anak dan remaja. Namun, saat ini Day Care tidak berada di bawah PLP, artinya berdiri sendiri. Ini merupakan keputusan pimpinan fakultas (baca: FPsi) saat ini,” jelasnya.

Dian Menyebutkan bahwa program-program layanan  sudah dibuatkan dan insyaallah akan disosialisasikan dalam waktu dekat. Program-program yang dijalankan nantinya tentu berkaitan dengan upaya untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, kebiasaan yang baik sehari-hari, latihan-latihan dasar sesuai dengan usia anak.

Lanjutnya, Dian memberikan contoh gambaran program yang akan dilakukan seperti stimulasi aspek kognisi, emosi serta sosial anak. Aspek spiritual juga diasah melalui latihan melisankan surah-surah pendek, dongeng, visual motorik anak serta edukasi untuk para orangtua (parenting). Dian menambahkan terdapat pula bidang penelitian atau kajian seputar isu yang terjadi pada masa anak di dalam layanan Day Care. 

“Direncanakan akan ada program kegiatan per tiga bulan dan program tahunan, dimana program tersebut dapat melibatkan pihak eksternal seperti posyandu, klinik tumbuh kembang anak serta beberapa Day Care yang ada di kota makassar. Untuk program parenting akan disesuaikan dengan tema-tema khas yang erat kaitannya dengan dunia anak. Jadi tidak hanya anak-anaknya yang kita stimulasi tapi juga orang tuanya kita edukasi. Serta direncanakan akan ada kegiatan outing untuk anak-anak. Jadi sesekali mereka bisa keluar (baca: berkegiatan di luar),“ jelasnya. 

Dian menambahkan bahwa sudah ada beberapa mahasiswi tingkat akhir dari internal FPsi yang di rekrut sebagai volunteer aktif yang membantu di Day Care. 

“Sudah dilaksanakan program pelatihan untuk kakak-kakak pendamping di Day Care sebagai bekal dasar bagi mereka untuk mendampingi anak-anak di Day Care. Para mahasiswi yang menjadi volunteer ini sangat membantu aktivitas sehari-hari di Day Care,“ jelasnya.

Dian menjelaskan bahwa kapasitas anak yang diterima Day Care itu hanya sebanyak 15 anak, disesuaikan dengan keadaan bagunan Day Care. Saat ini lebih kurang delapan anak-anak yang dilayani di Day Care karena masih fokus melayani internal FPsi. Dian mengungkapkan harapannya, Day Care agar dapat membantu dan menjadi salah satu solusi bagi para dosen dan pegawai dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari di kampus, dengan menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan yang aman, terjangkau dan berada di dalam lingkungan tempat kerja. Harapannya yang lain, semoga Day Care FPsi ini bisa menjadi contoh bagi fakultas lain yang berada dalam lingkup UNM untuk mengadakan layanan Day Care guna membantu para orangtua yang bekerja di lingkup UNM dalam mengurus anak-anak usia belia selama orangtua bekerja. 

“Saya berharap, perlu membangun kesadaran bahwa semakin banyak ibu-ibu yang bekerja di sektor pendidikan, seperti di lingkungan kampus salah satunya, sehingga keberadaan Day Care tentu sangat dibutuhkan sebagai alternatif untuk menitipkan anak-anaknya selama para ibu bekerja,” jelasnya. (BBH)

Posting Komentar