Ilustrasi suasana belajar di dalam kelas
Sumber: www.google.com
Psikogenesis, Sabtu (30/09)-Sudah dua bulan lebih Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan perkuliahan untuk kelas Parepare. Namun, sampai detik ini, fasilitas yang disediakan untuk kelas Parepare masih dikeluhkan oleh Mahasiswa Baru (Maba) yang ada disana. Baik dari segi ruangan perkuliahan, ketersedian buku psikologi di perpustakaan, hingga akses internet yang semestinya ada untuk menunjang proses pembelajaran mahasiswa, nyatanya masih belum memadai. Terkait dengan jadwal mata kuliah, juga terdapat perbedaan dalam teknis pembelajaran antara kelas Makassar dengan kelas Parepare FPsi UNM. Lebih jauh, dalam Anggaran Dasar (AD) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM yang tertuang dalam Bab 1 Pasal 3 menjelaskan, bahwa Kema FPsi UNM bertempat di Kampus Gunung Sari Baru UNM. Jika menilik pada aturan tersebut, mengingat kelas FPsi UNM Cab. Parepare tidak berada pada lingkup Kampus Gunung Sari Baru UNM, status mahasiswa Parepare sebagai Kema mengundang tanya.

Mahasiswa Kelas Parepare Butuh Fasilitas yang Memadai
Dilansir dari berita sebelumnya (baca: http://www.psikogenesis.com/2017/07/pr-1-jamin-fasilitas-psikologi-kelas.html?m=1), Muhammad Jufri selaku Dekan FPsi UNM mengungkapkan, bahwa tak ada kendala serius dalam pemenuhan fasilitas untuk kelas Parepare. Terkait ruangan perkuliahan disana tak ada masalah, bahkan dari pihak Fakultas sendiri berencana akan mengadakan laboratorium untuk mendukung kegiatan perkuliahan. Selain itu, pihak  Fakultas berharap akan memiliki Perpustakaan khusus untuk Psikologi.

Di sisi lain, nyatanya sampai detik ini persoalan fasilitas kerap kali dikeluhkan oleh Maba 2017 FPsi UNM yang ada disana. Mahasiswi dengan inisial RA misalnya, menurutnya, fasilitas disana sangat kurang memadai, ruang perkuliahan tidak menentu, ketersedian air yang minim, bahkan buku terkait Psikologi yang seharusnya menjadi referensi pembelajaran tidak ada di Perpustakaan. "Tidak ada buku untuk kita anak Psikologi di Perpusnya (Baca: Perpustakaan) jadi susah ki cari referensi, terus kelas ta tidak menentu, selalu ki di kasi pindah-pindah begitu," keluh mahasiswa yang enggan disebutkan namanya itu.

Senada dengan hal tersebut, Rifqatul Mukarrama yang juga merupakan mahasiswi FPsi UNM kelas Parepare mengungkapkan, bahwa kuliah di Parepare menurutnya nyaman jika dilihat dari suasana kampusnya. Namun, tidak adanya ketersediaan buku dan sulitnya akses internet, serta ruangan perkuliahan yang membingungkan kerap menjadi keluhan mahasiswa FPsi UNM disana. "Tetapi sampai saat ini yang jadi kendala sekali itu bukunya," ungkap mahasiswi yang kerap disapa Rifka ini.

Ketika ditanyai tanggapannya terkait fasilitas yang ada disana, Daud selaku Pembantu Dekan II (PD II) FPsi UNM mengungkapkan, bahwa pihak Fakultas tidak bertanggungjawab akan hal itu, melainkan pihak Universitas. Meskipun demikian, bukan berarti pihak Fakultas tak mengupayakan hal tersebut. Rencananya, pihak  Fakultas akan bertemu dengan Pembantu Rektor II (PR II) Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, yakni Karta Jayadi untuk membicarakan mengenai hal ini. "Sebenarnya hari ini kita mau sampaikan ke PR II, namun terkendala karena ada aksi (Baca: Aksi Aliansi Orange Menggugat pada Rabu (27/09)) yang dilakukan tadi," pungkasnya. Terkait dengan pengadaan laboratorium, Daud mengungkapkan, bahwa hal tersebut belum akan diadakan mengingat mahasiswa yang ada di kelas Parepare merupakan mahasiswa FPsi UNM angkatan pertama yang belum memerlukan laboratorium untuk kegiatan perkuliahan. Sementara, untuk buku Psikologi yang katanya belum ada di Perpustakan Kampus Cab. Parepare, Daud mengaku bahwa pihak Fakultas telah mengirimkan beberapa buku Psikologi kesana. "Kemarin itu sudah dikirimkan beberapa buku kesana," tambahnya.

Belajarnya Mesti 'Ngebut'
Terkait teknis pembelajaran, Jufri mengungkapkan bahwa standar yang berlaku di FPsi UNM akan sama dengan standar yang berlaku di kelas Parepare. Silabus dan kurikulum pun akan tetap sama. Hanya saja, akan ada sedikit perbedaan dalam teknis pembelajaran.

Muhammad Nur Hidayat Nurdin selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Psikologi FPsi UNM menjelaskan, bahwa dalam sehari ada dua mata kuliah yang dapat berlangsung, dan dalam satu kali pertemuan dapat diisi menjadi empat kali pertemuan sekaligus. Konsekuensinya, mahasiswa kelas Parepare harus 'ngebut' dalam materi maupun tugas kuliah. "Jadi bisa saja materi ta lebih cepat dibanding anak Makassar, tapi itu mi juga langsung banyak tugas ta, tapi dikasi panjang ji waktu pengumpulannya," ungkap RA yang merupakan Maba 2017 kelas Parepare ini.

Status Mahasiswa Parepare dalam Kema FPsi UNM
Menilik Aturan Dasar (AD) Kema FPsi UNM yang tertuang dalam Bab 1 Pasal 3, bahwa Kema FPsi UNM bertempat di Kampus Gunung Sari Baru UNM, sementara mahasiswa kelas Parepare FPsi UNM tidak berada pada lingkup wilayah Kema, maka status mahasiswa Parepare menjadi sebuah 'tanda tanya'. Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM yakni Muhammad Wija Hadi Perdana yang mengungkapkan bahwa sangat berlebihan jika Maba kelas Parepare dikatakan bukan bagian dari Kema, melainkan hanya belum terdefinisikan sebagai Kema saja. Dalam wawancara sebelumnya, Wija secara pribadi mengaku bahwa dirinya belum menemukan titik terang terkait cara mengawal status Maba 2017 kelas Parepare dalam Kema FPsi UNM. Untuk pola pengaderan yang akan dilaksanakan pada Maba Parepare, Wija sendiri mengaku belum dapat berkomentar banyak apalagi setelah dikeluarkannya Surat Edaran dari Pembantu Rektor III (PR III) Bidang Kemahasiswaan UNM yang isinya mengenai larangan Mahasiswa Baru (Maba) untuk mengikuti kegiatan LK, baik tingkat Universitas, Fakultas, maupun Program Studi (Prodi)

Berbeda halnya dengan pernyataan Pratiwi Alimuddin selaku Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM. Tiwi sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa Maba 2017 Parepare jelas merupakan anggota muda Kema karena tercatat secara administrasi sebagai mahasiswa FPsi UNM sesuai Anggaran Rumah Tangga (ART) Kema Fpsi UNM dalam BAB 1, Pasal 1 Nomor 1 yang menjelaskan bahwa Anggota Muda adalah anggota yang tercatat secara administratif sebagai mahasiswa FPsi UNM. "Dimanapun mereka tetap anggota kema selama masih terdaftar secara administratif di Psikologi," pungkasnya. Melihat kondisi bahwa kini Mahasiswa FPsi UNM tidak hanya berada dalam lingkup Gunung Sari saja, sampai saat ini pihak Maperwa sendiri belum membicarakan terkait apakah akan diadakan revisi untuk AD/ART. (ASM).

Posting Komentar