Laman Resmi Program-Program Kampus Merdeka.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Senin (27/12)- Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali dibuka sesuai dengan informasi dari sosialiasi Tim MBKM Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dilakukan pada Selasa, (21/12) lalu. 

Dibukanya program MSIB angkatan dua hingga Jumat, (31/12) mendatang menandakan mulai berakhirnya program MSIB bagi angkatan pertama. Sejumlah mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UNM yang mengikuti kegiatan MSIB angkatan pertama pun menceritakan pengalaman yang mereka lalu selama ini.

Masyrurah merupakan mahasiswa FPsi UNM angkatan 2018 yang diterima pada program Studi Independen (SI) di PT. Mitra Semeru Indonesia. Rurah menyampaikan cerita yang berkesan dan mendalam sebagai peserta SI angkatan pertama di PT. Mitra Semeru Indonesia.

“Kesannya sangat luar biasa karena bisa menjadi satu dari 200 mahasiswa terpilih di seluruh indonesia. Melihat talenta masing-masing ditambah dengan mentoring (baca: bimbingan) dari para mentor berpengalaman di bidangnya. Metode pembelajaran yang berbeda sehingga punya pengalaman baru dalam belajar,” jelasnya.

Mahasiswa lain yaitu Khadijah Latifah Araaf yang merupakan mahasiswa FPsi UNM angkatan 2019 yang terpilih menjadi peserta Magang di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). Ifah menjelaskan jika selama Magang ia banyak mendapatkan pelajaran dari sudut pandang berbeda dari peserta magang lainnya.

“Kesannya sih seru dan menyenangkan, kita belajar sambil kerja di lapangan, ditambah lagi kita melakukannya secara berkelompok dan teman-teman kelompok itu berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berbagai jurusan juga, sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan secara berkelompok,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Ifah menjelaskan jika perannya sebagai mahasiswa magang Psikologi di DPR RI banyak ia implementasikan di Pusat Penelitian DPR RI

“Dan waktu minggu sitting (baca: penempatan) di Pusat Penelitian (Puslit) kita diminta untuk membuat isu sepekan dan proposal penelitian yang sesuai dengan jurusan masing-masing. Di Puslit itulah saya baru mengimplementasikan ilmu Psikologi saya meskipun begitu tetap dikaitkan lagi dengan fungsi DPR RI, waktu itu saya membahas tentang Hybrid Learning (baca: pembelajaran kombinasi) yang akan dijadikan sebagai model pembelajaran di masa depan dan saya kaitkan dengan fungsi Pengawasan DPR RI. Disini saya pakai teori-teori Psikologi Pendidikan dalam pembuatan kurikulum hybrid learning (baca: pembelajaran kombinasi) yang kedepannya akan di terapkan,” ungkapnya.    

Menyinggung terkait proses konversi nilai mata kuliah, Rurah menyampaikan jika hal ini telah ia komunikasikan dengan dosen pengampu mata kuliah di FPsi UNM dan ia beryukur tidak menghadapi kendalam dalam proses konversi nilai terhadap mata kuliah yang diprogram.

“Kalo terkait konversi itu sudah saya diskusikan dengan dosen PA (baca: pembimbing akademik) dan kak R (baca: Ahmad Ridfah) dan insya Allah dari saya ndak ada masalah terkait konversinya. Terkait penginputan nilai saya serahkan ke pihak kampus juga karena yang saya pahami, nanti kelar proses SI-nya baru ada nilai diberikan dari kampus,” ujarnya.

Akhir kata, Rurah menyampaikan pesan kepada teman-teman mahasiswa FPsi UNM agar mengikuti program MSIB karena memiliki manfaat yang melimpah bagi mahasiswa.

“Pesan saya untuk teman-teman psikologi, program SI sangat menarik sehingga sayang untuk diabaikan. Dan saya menyarankan untuk ikut SI pada semester 6 keatas karena durasi belajar di SI sangat padat dan saya menyarankan untuk tidak mengikuti program SI kalau masih punya MK wajib,” tutupnya. (EHRE)

Posting Komentar