Sumber: Google.com

Rintik hujan, suasana yang dingin, dan langit mendung, memang sering kali membuat perasaan menjadi lebih rapuh, galau, lelah, ngantuk, bahkan depresi.

Namun, apakah benar ada kaitan antara cuaca dan perasaan seseorang? Sebuah studi yang dilakukan oleh Jaap Denissen pada tahun 2008 menunjukkan bahwa cuaca yang cepat berubah dapat mempengaruhi suasana hati seseorang setiap harinya.

Dalam penelitiaannya, Denissen menemukan bahwa sinar matahari dan kelelahan memiliki hubungan yang signifikan. Jumlah paparan sinar matahari yang semakin sedikit diterima oleh tubuh pada saat hujan atau mendung akan menyebabkan seseorang mengalami gejala seperti depresi.

Hal senada disebutkan oleh professor psikologi dari University of Vermont, Kelly Rohan. Beliau menyebutkan bahwa cuaca hujan dapat berpengaruh pada kebiasaan tidak produktif seperti rasa malas dan lelah sepanjang hari, sulit bangkit dari tempat tidur untuk memulai aktivitas, bahkan bertambahnya berat badan pada saat musim hujan juga dihubungkan dengan kecenderungan orang makan makanan berkarbohidrat tinggi saat hujan.

Minimnya sinar matahari yang diserap oleh kulit juga memiliki dampak besar pada suasana hati karena mempengaruhi jumlah penyerapan vitamin D. Vitamin D ditemukan dapat mengubah tingkat serotonin dalam otak, yang dapat menjelaskan tentang perubahan suasana hati.

Serotonin merupakan hormone yang memainkan peran penting dalam menentukan suasana hati. Tingkat serotonin yang rendah dapat menyebabkan gejala stress. Semakin sedikit cahaya mahatahi yang didapatkan, maka semakin sedikit pula Vitamin D yang diserap tubuh dan jumlah serotonin akan semakin sedikit. Kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh maka akan mengalami peningkatan pengaruh negatif dan kelelahan pada seseorang.

Sumber:

Denissen, Jaap J.A, Ligaya Butalid, Lars Penke, Marcel A.G. Van Aken. (2008). The Effects of Weather on Daily Mood: A multilevel Approach. Journal of Emotion. Vol. 8, No. 5. Hal 662-667.

Posting Komentar