Perkuliahan Online FPsi UNM di Akhir Pekan.
Sumber: Dok. Pribadi

Psikogenesis, Jumat (27/10) - Kepala Program Studi (Kaprodi) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menanggapi keresahan mahasiswa terkait perkuliahan di akhir pekan.

Nur Fitriany Fakhri selaku Kaprodi FPsi UNM menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa perkuliahan di akhir pekan terjadi, yaitu karena terlambatnya memulai perkuliahan semester ini, pemenuhan jadwal yang terlambat, dan kesepakatan antara mahasiswa dan dosen terkait. 

"Sekarang ini kondisinya kita Psikologi, pertama, kita kehilangan dua minggu jadi kita terlambat. Kemudian alasan kedua karena jadwal keterlambatan tadi harus dipenuhi sehingga cari jadwal yang bisa menutupi. Alasan yang ketiga adalah persetujuan mahasiswanya jadi tiga ini harus sama kan gitu, yaitu persetujuan mahasiswanya mereka harus jalan," jelasnya.

Tidak hanya keterlambatan akademik, dosen yang akrab disapa Fifi ini menuturkan bahwa pengaturan Mata Kuliah Umum (MKU) merupakan salah satu kendala karena jumlah dosen MKU sangat terbatas sehingga jadwal dosen MKU sangat padat.

"Pengaturan MKU itu memang jadi kendala dan itu kendala yang terjadi oleh semua fakultas bukan hanya Fakultas Psikologi. Itu karena dosen MKU itu sangat terbatas jumlahnya, dan mereka harus mengajar seluruh fakultas di UNM. Jadi mencari jadwal mereka itu luar biasa dan biasanya itu kami serahkan ke dosennya untuk diskusi dengan mahasiswanya jadwalnya seperti apa," tuturnya.

Fifi lanjut menjelaskan bahwa selain mahasiswa, ternyata dosen juga dirugikan terkait adanya kuliah di akhir pekan ini dikarenakan waktunya juga tersita.

"Yang dirugikan juga sebenarnya dosennya, karena bukan hanya mahasiswanya yang waktunya diambil untuk kuliah di akhir pekan, tapi dosennya juga harus mengajar di akhir pekan. Memang masalahnya sih seperti itu, mau dibilang merugikan, dirugikan karena dengan konteks waktu sih sebenarnya cuman sama-sama merasa dirugikan," katanya.

Sebagai Kaprodi, Fifi menyampaikan bahwa ia akan menerima segala laporan dari mahasiswa dan hasil laporannya langsung dibacakan di rapat dosen sehingga terjadi feedback langsung.

"Kalau dosennya memang seenaknya itu kami terima laporan dari mahasiswanya dan sudah ada beberapa yang kami langsung sampaikan. Makanya ada evaluasi per awal perkuliahan dan akhir perkuliahan. Sebenarnya sesudah adek-adek mengisi evaluasinya, hasil evaluasinya itu dibacakan di rapat dosen. Jadi semua dosen itu tau ini dosen A ini loh masalahnya, dosen B ini masalahnya, jadi dosen yang bersangkutan tau dan diketahui sama semua dosen termasuk pimpinan sehingga itu kan termasuk feedback langsung ke dosen yang bersangkutan," ungkapnya.

Sebagai penutup, Fifi memberi solusi untuk mengejar keterlambatan materi melalui metode asynchronous di Syam Ok namun perlu menyesuaikan kecocokan metode dengan mata kuliah tersebut.

"Sebenarnya solusi yang paling bisa itu adalah metodenya asynchronous misalnya lewat Syam ok itu solusi yang sangat paling bisa. Cuman ya itu balik lagi, yang metode pembelajarannya seperti observasi dan wawancara itu kan tidak bisa cuman diberikan teori saja lewat ganti tugas kan sangat susah," tutupnya. (020)

Posting Komentar