Pengabdian Kesehatan Mental Keluarga oleh Tim PKM LP2M UNM.
Sumber: Dok. Pribadi

Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan kegiatan pengabdian dengan tema "PKM Peningkatan Kesehatan Mental Keluarga Melalui Therapeutic Support Family Programme bagi Keluarga Dengan Resiko Konflik Destruktif" yang berlokasi di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba pada (23/08/2023) lalu.

Tim yang terdiri dari tiga dosen Fakultas Psikologi (FPsi) UNM, yaitu Sitti Murdiana sebagai ketua dengan anggota Ismalandari Ismail, dan Noviyanti Pratiwi. Kegiatan pengabdian ini sebagai langkah promotif kesehatan mental melalui pemberian Therapeutic Support Family Programme bagi Keluarga Dengan Resiko Konflik Destruktif Pada Orangtua.

Kegiatan Therapeutic Support Family Programme dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi satu penjelasan mengenai Program Therapeutic Support Family (Dukungan terapeutik keluarga), sesi kedua adalah pemaparan materi yang merupakan penjelasan mengenai Therapeutic Support Family, dan sesi tiga Therapeutic Support Family dilakukan role play mengenai strategi yang harus dijalankan. 

Sitti Murdiana yang juga sebagai pemateri menjelaskan bahwa sesi pertama dibuka dengan memberikan wawasan kepada peserta mengenai program yang akan dijalankan, penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dilakukannya Program Therapeutic Support Family serta tahapan-tahapan yang akan di berikan. Sesi dua pemberian Materi mengenai Therapeutic Support Family disajikan dalam bentuk refleksi diri mengenai peran dan tugas orang tua dan anak dalam keluarga, dibahas pula mengenai hambatan-hambatan yang dapat dialami oleh orangtua dan anak sehingga peran dan tugas perkembangan tersebut tidak dapat dijalankan dengan baik, penjelasan sesi dua diakhiri dengan menyampaikan strategi yang harus dilakukan oleh orangtua dan anak dalammengatasi hambatan tersebut. Dan sesi tiga yaitu Role play pelaksanaan Therapeutic Support Family yang dilakukan secara bertahap oleh peserta yang bersedia memperagakan apa yang sudah dipahaminya.

Melalui Kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan dalam interaksi orang tua dan anak, sehingga konflik antara orang tua dan anak dapat diminimalisir agar dapat tercipta hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.

Posting Komentar