Ilustrasi Sastra "Memeluk Kesedihan" oleh Arpuri.
Sumber: Dok. Pribadi

Aku tak pandai berlari kencang saat mengejar keinginan dan harapan

Pun tak pandai mengeja yang ada, karena isi kepalaku hanya mampu menyusun kata kalah dan menyerah

Banyak tanya menggumpal dan hari-hariku kerap berteman dengan topeng laga bahagia 

 

Entah berapa kali merasa pengar, ketika terpaksa harus sadar

Berapa banyak memendam, ketika masalah belum juga redam

Bahkan aku tak punya sekat bernapas dan hanya menambah luka-luka yang belum sempat dimaafkan


Barangkali memang benar, seharusnya aku lebih berani berperang melawan letupan penyesalan yang menjajah isi kepala

Lalu memuntahkan kalimat-kalimat yang membuatku setengah mati tersedak, karena tak sanggup menelannya pahit-pahit sendirian


Dan untuk kembali tumbuh, sesekali aku hanya perlu memeluk kesedihan dan merayakannya dengan air mata.


-Arpuri

Posting Komentar