Surat Permintaan Delegasi untuk Maperwa Kema FPsi UNM.
Sumber: Surat Masuk LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Sabtu (24/07)– Beberapa Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) hingga saat ini belum siap mengirimkan delegasi ke Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM. 

BKM yang ada dalam lingkup FPsi UNM berjumlah empat, diantaranya yaitu Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara (Marabunta), Forum Studi Islam (FSI), PSYSPORT, dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis. Dari keempatnya, tersisa Marabunta dan FSI yang belum mengirimkan delegasi. Masing-masing dari BKM berhak untuk mengirimkan delegasi maksimal sebanyak 4 orang, sebagaimana yang tertera dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Kema FPsi UNM Pasal 25 Tentang Keanggotaan dan Kelengkapan poin (2) yang berbunyi "Maperwa Kema F.Psi UNM diwakili oleh maksimal 4 orang dari setiap angkatan aktif dan 4 orang dari setiap BKM Kema F.Psi UNM". 

Ketua Umum Marabunta, Muhammad A’laa Azzhahir mengatakan bahwa belum ada urgensi yang harus dibawa ke Maperwa dan berfokus pada program kerja (proker) internal yang ingin dijalankan. 

“Sampai saat ini belum bisa mengirim delegasi, dan karena ada beberapa proker juga yang harus kita jalani dan butuh pemikiran dari pengurus,” ungkapnya. 

Pernyataan tersebut juga senada dengan apa yang disampaikan Ketua Umum FSI, Izzul Haq Ramli. 

“Untuk sampai sekarang belum terpikirkan terkait aspirasinya, karena untuk yang delegasi saja belum ada,” tuturnya. 

Ketua Umum FSI yang akrab disapa Izzul ini juga menambahkan bahwa belum ada persiapan pengiriman delegasi ke Maperwa karena terkendala beberapa hal. 

“Untuk sampai sekarang masih belum persiapan, karena minimnya pengurus di FSI dan kesiapan untuk mendelegasikan, dan dari demis (baca: demisioner) belum ada yang bersedia,” tambahnya. 

Sedangkan Mohamad Rizky Bayu Aditya selaku Pemimpin Umum LPM Psikogenesis menjelaskan bahwa jumlah delegasi yang dikirimkan belum maksimal karena berbagai pertimbangan.

"SDM (baca: Sumber Daya Manusia) yang ada mau dimaksimalkan di internal. Sederhananya, sebelum benar-benar diberikan kebebasan ke luar, kami ingin kelola baik-baik anggota-anggota kami, adik-adik kami agar ketika membawa nama Psikogenesis keluar nantinya sudah lebih siap dan lebih mumpuni baik dari segi keorganisasian secara umum, ranah kerja maupun kode etik jurnalistik dan pemahaman aturan yang menyentuh Psikogenesis sendiri," tutur mahasiswa yang kerap siapa Bayu ini.

Di akhir kata, Bayu juga menegaskan bahwa dalam menyampaikan aspirasi ke Maperwa, ia tidak ingin aspirasi tersebut sia-sia. 

“Selebihnya untuk pengiriman delegasi, kami akan lihat urgensi dari aspirasi yang ingin kami berikan dan evaluasi kinerja Maperwa secara keseluruhan. Karena akan sia-sia apabila kami mengirim banyak SDM untuk sesuatu yang tidak siap mengelolanya dengan baik,” tutupnya. (RAI)

Posting Komentar