 |
| Kantin FPsi UNM. Sumber: Dok. LPM Psikogenesis |
Sudi selaku penjual makanan di kantin mengaku bahwa sebelumnya ia pernah membuka kantin yang ia kelola pada Februari 2021 lalu.
"Sebelumnya itu, pernah ka buka tiga minggu, tapi kurang ramai, masih sedikit sekali orang, jadi tutup lagi," akunya.
Pemilik Kantin Fadhel ini pun menjelaskan bahwa ia memutuskan membuka kembali kantin yang ia kelola dikarenakan mahasiswa yang mulai berdatangan kembali ke kampus.
"Sering ka datang ke sini dan mulai mi juga mahasiswa, dosen dan pegawai masuk kembali karena pengurus-pengurusan berkas," jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa dirinya tidak memerlukan izin kembali dalam membuka kantin yang ia kelola. Namun, tetap dikenakan biaya sewa yang berlaku sebelumnya.
"Langsung ji buka, untuk sewa itu Rp. 30.000 per hari, per petak," tambah perempuan yang sudah berjualan di kantin FPsi sejak 2005 ini.
Sudi pun menyebutkan bahwa selama membuka kembali kantin pelaksanaan protol kesehatan dikembalikan ke pembeli dikarenakan hal tersebut telah menjadi kewajiban masing-masing. Selain itu, ia juga menyebutkan jualan yang ia jajakan masih belum lengkap hal ini dikarenakan hanya sekitar 20% dari jumlah sebelum pandemi.
"Terkait prokes (baca: protokol kesehatan) , kembali ke kesadaran masing-masing. Dan, mungkin 20% sekitar 20-30 orang dari yang kemarin-kemarin (baca: sebelum pandemi)," sebutnya.
Akhir kata, ia pun mengharapkan agar fasilitas dapat diperbaiki karena banyaknya fasilitas yang lapuk karena tidak terpakai.
"Banyak yang rusak, tidak layak pakai. Harapan terbesarku, semoga kembali ramai kayak yang dulu," harapnya. (BLU)
Posting Komentar
Posting Komentar