Foto bersama Tim dosen FPsi UNM dan peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat di SMA 01 Muhammadiyah 
Sumber: Dok. Tim Dosen FPsi

Psikogenesis, Rabu (27/07)- Tim dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema 'Penguatan Karakter Guru Efektif dalam Pembelajaran Daring' yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 01 Muhammadiyah pada Sabtu (23/07).

Eva Meizara Puspita Dewi atau kerap disapa Eva selaku Ketua Tim, menjelaskan bahwa kegiatan ini pada dasarnya merupakan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi oleh dosen-dosen FPsi UNM yang dilaksanakan tiap tahunnya.

“Pengabdian masyarakat yang kami lakukan itu dalam rangka pengabdian yang rutin memang harus dilakukan tiap tahunnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Eva menjelaskan tujuan diangkatnya tema tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring memiliki kebijakan yang berkesan tidak efektif bagi siswa.

"Saya memilih tema ini karena dalam masa pembelajaran daring kemarin itu cukup banyak sikap, perilaku kebijakan yang tidak efektif bagi siswa yang dilakukan oleh guru, yaitu guru sering kali memberikan tugas-tugas terus kepada siswanya jadi tidak efektif dan kurang menyentuh," ucapnya.

Eva melanjutkan bahwa kegiatan ini melibatkan dosen-dosen muda FPsi UNM dan dua orang mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa bersifat wajib dengan tujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dan sertifikat sebagai bukti bahwa mereka pernah melakukan pengabdian.

“Kami melibatkan dosen-dosen muda, yaitu ibu Amira Aminati dan Nur Fajriyanti, kemudian ada dua mahasiswa yang saya bawa yaitu Muh. Idul Fauzi dan Imam Dedikasi, karena memang itu syarat wajib melibatkan dua mahasiswa agar mendapatkan pengalaman dan sertifikat,” jelasnya.

Selanjutnya, Eva menambahkan bahwa yang menjadi peserta dalam pengabdian masyarakat ini adalah SMA Muhammadiyah se-Gowa dan Makassar yang terdiri dari 37 peserta.

“Pesertanya awalnya ditargetkan se-Sulsel (baca: Sulawesi Selatan), tapi karena tidak cukup tempatnya, maka kami diberikan SMA Muhammadiyah se-Gowa dan Makassar, jumlahnya yang kami surati 50 orang, tapi yang datang 37 orang,” tambahnya.

Dalam pengabdian ini, tim pelaksana memberikan edukasi terkait guru yang efektif atau belum. Tim pelaksana hadir untuk memberikan saran dan masukan untuk menjadi guru yang lebih efektif.

"Dalam pelatihan ini kami ajarkan bagaimana dia mengenali dirinya, apakah sudah termasuk guru efektif atau bukan, kalau belum kami berikan tips (baca: saran) agar mereka bisa lebih efektif dalam menjalankan perannya, sehingga mereka kemarin sangat senang sekali mendapatkan tips-tips seperti itu dan bagi mereka itu hal yang baru dan sangat inspiratif," jelasnya.

Dosen FPsi UNM ini juga menjelaskan bahwa ada beberapa kendala dalam pelaksanaan pengabdian, yakni terkendala pada lokasi dan guru-guru yang berpartisipasi kurang paham mengisi google form.

“Sebenarnya hambatannya ada pada masalah tempat, awalnya kami diberikan tempat di Convention Hall FIP (baca: Fakultas Ilmu Pendidikan), tapi ternyata dipakai untuk yudisium, jadi kami gunakan kelas di SMA 01 Muhamadiyah, selain itu hambatannya juga ada pada guru-guru yang terlibat sebagai peserta mereka masih terkendala dalam mengisi google form, jadi disitu kami pandu agar bisa terisi,” jelasnya.

Sebagai penutup, Eva mengharapkan dengan pelatihan ini, guru-guru mampu mengetahui langkah-langkah efektif yang harus dilakukan dalam pembelajaran daring.

“Kami berharap dengan pelatihan yang kami berikan, guru-guru menjadi tahu apa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjadi guru yang efektif, karena jika guru bagus maka muridnya akan menjadi lebih bagus,” tutupnya. (FIR)

Posting Komentar