Agenda Foto Bersama dengan Peserta Pelatihan Vokasi PKM Tim Dosen FPsi UNM di Sentra Wirajaya.
Sumber: Dok. Pribadi

Psikogenesis, Kamis (25/08)- Tim Dosen Prodi Magister Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berusia di atas 15 tahun dengan judul 'PKM Pandu Minat dan Kemampuan Kerja Anak Berkebutuhan Khusus' yang diselenggarakan pada Rabu-Senin (27/07-01/08) di Sentra Wirajaya, Makassar.

Haerani Nur, selaku Ketua Tim Dosen Prodi Magister PKM ini menjelaskan bahwa pelatihan ini diberi nama pelatihan vokasi yang bertujuan sebagai bentuk harapan dari orang tua bahwa anaknya yang berkebutuhan khusus mampu memiliki penghasilan dan bisa mencari jalan dengan sendirinya.

"Judulnya Pelatihan Vokasi Anak Berkebutuhan Khusus. Kenapa itu dianggap penting, karena mereka yang tamat SMA (baca: Sekolah Menengah Atas), tamat SMP (baca: Sekolah Menengah Pertama) itu orang tuanya merasa khawatir di usia itu mereka belum memiliki kemandirian secara ekonomi, sehingga menjadi harapan bagi orang tua untuk bisa mencari jalan bagaimana anaknya supaya bisa dilatih untuk menghasilkan (baca: uang)," jelas Dosen yang akrab disapa Ira oleh mahasiswa.

Lebih lanjut, Ira menyampaikan kegiatan yang dilakukan pada saat pengabdian adalah memberikan pelatihan cooking (memasak), percetakan, hingga pemasaran di hari terakhir pelaksanaan.

"Seminggu itu diadakan pelatihan keterampilan, ada beberapa menu cooking yang sederhana seperti membuat keripik pisang, kemudian cake (baca: kue) bola-bola coklat dan pisang nugget, kemudian ada pelatihan percetakan, jadi mereka belajar bikin pin gantungan kunci, kemudian menggunakan bahan yang sudah tidak digunakan lagi mereka bisa membuat hiasan yang bisa dijual, membuat kerajinan tangan dari manik-manik seperti strap masker dan gantungan foto," sampainya.

Lebih lanjut, Ira menjelaskan bahwa 17 peserta yang mengikuti kegiatan menghasilkan output (hasil) berupa pemasaran, sehingga para ABK punya pengalaman dalam hal berdagang.

"Pesertanya terakhir itu 17 orang, mereka bikin batik dari jilbab polos, yang dibikin batik hasil kemarin sempat dipasarkan di hari terakhir, jadi beberapa jilbab laku. Kemudian, toples kue juga laku, jadi mereka setidaknya punya pengalaman rasanya menjual, beberapa karya anak-anak juga dipamerkan dan disimpan di galeri Sentra Wirajaya," jelasnya.

Akhir kata, Ira berharap bahwa para ABK mampu membangun keterampilan dalam dirinya untuk mencapai kemandirian ekonomi yang tentunya masih perlu untuk dikawal lebih lanjut.

"Harapannya kedepan mereka sudah sedikit demi sedikit membangun keterampilan dan kepercayaan diri untuk memasarkan semua, semoga kemandirian ekonomi bisa mereka peroleh, tapi masih perlu tindak lanjut," tutupnya. (HF)

Posting Komentar