Lomba Menghafal Surah Pendek dan Adzan di salah satu Mesjid Pulau Kodingareng, Sabtu-Minggu (22-23/10)
Sumber: Dok. Pribadi Adi Nursyamsu

Makassar, Psikogenesis, (24/10) - Sabtu hingga Minggu (22-23/10) kemarin Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengadakan kegiatan pengabdian dengan tema "Dignity In Mental Health-Psychological and Mental Health First Aid For All" di Pulau Kodingareng Lompo, Makassar. Selain bekerjasama dengan lembaga-lembaga dalam bidang psikologi, anak dan remaja, HIMPSI juga bekerjasama dengan salah satu Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yaitu Forum Studi Islam (FSI).

Dalam kegiatan pengadian tersebut, BKM FSI mengambil bagian dalam bidang perlombaan Adzan dan Hafalan Surah Pendek. Dylan Danny selaku Mas'ul (baca: Ketua Umum) BKM FSI menilai bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan memotivasi dalam hal peningkatan ibadah bagi masyarakat khususnya anak-anak di Pulau Kodingareng Lompo. "Program-program kegiatan yang dilaksanakan sangat luar biasa pengabdiannya, kalau dari saya pribadi yaitu mengenai sharing kepada adik-adik untuk memotivasi agar ibadahnya bisa lebih ditingkatkan terutama mengenai sholat dan keutamaan mmbaca Al Qur'an," ujar pria yang akrab disapa Dylan itu.

Kegiatan ini diadakan guna memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia (World Mental Health Day) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober kemarin yang diisi dengan berbagai macam lomba yang diperuntukan bagi anak-anak, remaja, hingga orang tua. Lomba-lomba itu terdiri dari lomba cerdas cermat untuk SMP dan SMA, lomba menghafal surah pendek, adzan, dan renang untuk anak-anak, lomba memasak dan joget untuk anak-anak dan ibu-ibu serta konseling dan pemeriksaan kesehatan bagi remaja dan orang dewasa.

Hijrah selaku Staf Bidang Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI) Wilayah VI menyampaikan bahwa lomba-lomba yang diadakan tersebut diharapkan mampu membangun semangat masyarakat di pulau itu guna memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki. "Harapannya itu orang-orang di sana bisa memaksimalkan apa yang mereka punya, dan bukan hanya tentang kesehatan mental yang sebatas teori saja," ujarnya. (IN)

Posting Komentar