Suasana skorsing Sidang Pleno 1 Maperwa Kema FPsi UNM akibat minimnya peserta peninjau, Sabtu (08/10)
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Sabtu (08/10), Sidang Pleno I Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dilaksanakan di gedung BM 101 minim peserta peninjau. Akibatnya kegiatan tersebut terpaksa harus diskorsing.

Skorsing selama dua kali lima belas menit diberikan oleh Presidum saat memasuki agenda pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM.

Mudabbir sebagai salah satu peserta peninjau yang hadir menanggapi bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari ini tidak ideal dikarenakan terdapat agenda lain dari Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) yang bertepatan dengan pelaksanan pleno yang berujung pada kurangnya peserta pada kegiatan tersebut. “Cukup tidak ideal karena ada agenda lain yang bertepatan dengan pleno” ungkap mahasiswa agkatan 2013 ini.

Lebih lanjut ia menilai bahwa minimnya peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut karena kurangnya kesadaran dari masyarakat Kema serta karena Lembaga Kemahasiswaan saat ini yang tidak lagi dirasakan keberadaanya. “Selalu menjadi proyeksinya kita karena kesadaran kritis yang dirasa kurang, entah kehadiran lembaga itu masih dirasakan atau tidak karena kalau masih dirasakan pasti antusias hadir di forum evaluasi,” ungkap mantan Presiden Mahasiswa periode 2015-2016 ini.

Senada dengan hal tersebut, Atika Aisyah juga menilai bahwa minimmya peserta forum hari ini dikarenakan Lembaga Kemahasiswaan seolah memiliki sekat dan fokus kepada internalnya saja. “Jangan sampai Lembaga Kemahasiswaan bukan hanya BEM atau Maperwa itu terlihat eksklusif,” ungkap mahasiswi angkatan 2014 itu kala menyampaikan proyeksi.

Melihat kondisi yang terjadi pada forum hari ini, Sri Dian Fitriani selaku ketua Maperwa mengaku kecewa dengan minimnya peserta yang hadir. Meski demikian semua itu tentunya akan dikembalikan kepada maperwa sendiri terkait sosialisasinya dan menjadi bahan evaluasi untuk selanjutnya. “Sebenarnya kalau kita lihat keadaaan yang seperti ini, itu mi tantangannya dan perlu juga dievaluasi kedepannya memang digencarkan sosialisasi terkait pleno satu,” ungkapnya.

Meski pada pertengahan kegiatan ini peserta peninjau bertambah  menjadi 20 orang namun jumlah itu terus berkurang menjadi 7 orang saja hingga kegiatan usai. (AWZ)