![]() |
Ilustrasi Sastra Hamba Gelandangan Sumber: Pinterest |
Dari seorang hamba yang miskin dan lusuh
Terlantar dalam sebuah kota besar yang beringas
Hidup diantara deru kendaraan dan hiruk pikuk suara
Panasnya sinar matahari yang menari diatas aspal jalanan
Membuatnya merintih dengan jiwa yang penuh pesakitan
Tetap terus berjalan, meski satu kakinya telah pincang
Dari lelapnya duka, ia kemudian tertidur beralaskan tanah
Ditemani suara nyamuk dan seutas tasbih yang selalu ia genggam
Dalam tidurnya, ia dihampiri Tuhan seraya berkata “Hambaku yang kaya
Dengan ketulusan, dermawan dalam keikhlasan, berdoalah meminta petunjukku”
Kemudian, ia terbangun ketika air hujan telah merembes diwajahnya
Membasahi dahinya yang kusut dan penuh kotoran
Dari sebuah petunjuk, ia perlahan bangkit dan mulai hidup
Meski kemarin separuh jiwanya telah mati
Getir pahit telah terpahat dalam hatinya
Mendapat Perlakuan manusia yang kadang tak manusiawi
Lisan yang lebih runcing, daripada sebuah pedang yang tlah diasah
Nasehat miris yang lebih menyengat dibanding bangkai kotoran
Orang-orang memandangnya sebagai gelandangan yang na’as
Kini, ia hanya ingin Tuhannya saja…
Dalam lika-liku pencarian Tuhan yang begitu berat..
Kerinduan yang membara dalam relung jiwa
Muncul “keajaiban” dipertengahan perjalanan Ia menemukan ketenangan batin yang tak terkira
Menemukan solusi dari persamasalahan yang selalu mencekam
Namun sayang, Tuhan ternyata menjemputnya lebih awal
Dengan janji surga bagi orang-orang yang sabar.
-Hrfinah
Posting Komentar
Posting Komentar