Ilustrasi Sastra Peran
Sumber: Pinterest 
Dia juga lelah, menghadapi gelombang perbedaan semakin merekah.
Menenangkan dua laut amukan samudera resah.
Dia juga letih, mengelus tiap lereng terluka yang merintih.
Menjaga bukit tak berteriak dengan gempa membawa perih.
Dia juga penat, memupuk akar-akar ini tetap lekat.
Membangun hutan penuh keriangan dan kegembiraan, namun dia sendiri nyaris tersesat.
Sesungguhnya, ia pun sadar akan kemampuannya. 
Dia mungkin tak kuat, mengawasi sekian hati rapuh tak bersekat.
Dia mungkin takut, segala urusan dan peran tak karuan berkalut. 
Dia tidak ingin sendirian, menjaga jiwa-jiwa di lautan, gunung, maupun hutan.
Namun, mereka yang telah selamat, tetap meninggalkannya kesepian.
-Sulfur

Posting Komentar