Dzikir Petang oleh Muhammad Akbar dalam kegiatan Camping Bocah Muslim (C-Bom) 2017 dengan tema "Generasi Berilmu, Berakhlak Mulia" yang diselenggarakan oleh BKM FSI FPsi UNM di Pesantren Alam Indonesia, Jl. Poros Barru Soppeng, Tompo Lemo lemo, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Jumat (29/12).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis


Psikogenesis, Minggu (31/12)-Camping Bocah Muslim (C-Bom), salah satu program kerja (proker) Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Forum Studi Islam (FSI) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar yang dilaksanakan Pesantren Alam Indonesia, Jl. Poros Barru Soppeng, Tompo Lemo lemo, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja pada Kamis-Sabtu (28-30/12).

Pada hari pertama, kegiatan dengan tema "Generasi Berilmu, Berakhlak Mulia" ini pun diawali dengan dzikir petang bersama sebelum shalat Maghrib, lalu dilanjutkan dengan agenda Story Telling. Pada hari kedua, peserta mengikuti kegiatan adventure yang dibagi ke dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh pendamping yang telah ditentukan. Pada hari ketiga, peserta mementaskan hiburan kelompok yang telah mereka persiapkan pada hari sebelumnya.

Sebelum penutupan, panitia pun mengumumkan peserta terbaik ikhwan dan akhwat C-Bom 2017. Peserta terbaik ikhwan jatuh kepada Muh. Zahirul Haq dan peserta terbaik akhwat ialah Hafizah Naura. Kedua peserta terbaik itupun diberikan reward yang telah disiapkan oleh panitia.

Ahmad Yasser selaku Dosen Pembina BKM FSI FPsi UNM berpesan kepada para peserta untuk terus belajar dimanapun berada dan utamakan ibadah serta akhlak yang mulia. "Karena salah satu tujuan mengikuti kegiatan ini untuk berilmu dan berakhlak," harapnya.

Sawaliah, salah satu orang tua peserta pun mengungkapkan bahwa ia sendiri telah mengikuti C-Bom sejak tahun 2004 dan merasa bahwa kegiatan ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Ia juga berharap agar kedepannya, panitia dapat memberikan varian games yang lebih banyak dan lebih menarik lagi. "Saya kira harus dipertahankan ya, karena banyak manfaatnya ke anak-anak yang ikut. Misalnya anak-anak yang dikenal tidak mandiri, bisa jadi mandiri setelah ikut C-Bom," jelasnya.

C-Bom 2017 sendiri diikuti oleh 39 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. (NRL)

Posting Komentar