Foto Bersama Angkatan 2021 Psyphoria FPsi UNM dalam Inaugurasi 2022.
Sumber: Dok. Panitia

Psikogenesis, Jumat (28/10)- Buah dari pertanggungjawaban Inaugurasi 2022 mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan 2021, Psyphoria, memutuskan untuk menarik diri dari kontribusi dalam kegiatan maupun kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM.

St. Ichlasul Amaliah Ramadhanty, atau akrab dengan sapaan Teya selaku Ketua Angkatan Psyphoria mengkonfirmasi adanya isu penarikan yang diajukan sebagai bentuk pernyataan sikap atas ketidakadilan kepada pihak BEM atas kesepakatan tanggung jawab kasus kehilangan kamera (Berita terkait: Tanggapi Kasus Kehilangan yang Terjadi di LK, Kemensospol Lakukan Survey CCTV).

"Benar (baca: ada penarikan), meskipun konfliknya bukan berasal dari Psyphoria maupun BEM, teman-teman merasa tidak ada win-win solution sehingga kami mempertegas dengan sikap penarikan diri," jelas Teya.

Teya menambahkan, bentuk penarikan yang dimaksud adalah bahwa mahasiswa FPsi UNM angkatan 2021 tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan ataupun kepengurusan BEM Kema FPsi UNM. Meskipun demikian, Ketua Angkatan Psyphoria memberikan konfirmasi bahwa komitmen terhadap keputusan yang diambil akan kembali kepada individu masing-masing.

"Bentuk penarikannya itu sebagai pernyataan sikap untuk tidak ikut serta dalam kegiatan ataupun kepengurusan BEM. Namun, mengingat ini melibatkan seluruh mahasiswa Psyphoria, komitmen terhadap kesepakatan akan kembali ke individu masing-masing. Dengan adanya keputusan ini diharapkan mampu memberikan rasa legowo dan adil bagi teman-teman Psyphoria," jelas Teya.

Menanggapi keputusan ini, Psyphoria melalui Teya menyampaikan bahwa keputusan berikut diharapkan dipegang teguh oleh masing-masing mahasiswa Psyphoria, namun bagi mahasiswa yang ingin menggunakan hak individunya untuk berkembang melalui BEM, akan disikapi dengan dewasa oleh rekan-rekan Psyphoria.

"Kesimpulan dari tanggapan yang masuk dari teman-teman Psyphoria itu semuanya tetap berpegang teguh pada keputusan bersama ini, ada juga yang memberikan tanggapan ingin memakai hak individunya sehingga dia tidak mengikuti keputusan, nah hal-hal seperti itu yang harus kita tanggapi dan sikapi dengan dewasa oleh teman-teman sekalian sekaligus saya pribadi sebagai penetral," sampainya.

Keputusan penarikan diri Psyphoria dikonfirmasi oleh Presiden BEM Kema FPsi UNM, A. Zhafirah Annisa Putri. Mahasiswa dengan sapaan akrab Fira tersebut selaras menjelaskan bahwa penarikan yang dimaksud merupakan kontribusi angkatan Psyphoria kedepannya dalam kegiatan dan kepengurusan BEM.

"Sebenarnya diksi kata penarikan bisa menjadi kontroversi, tapi kalau kita mau maknai, ini lebih kepada keputusan yang diambil teman-teman Psyphoria untuk kurang berkontribusi kedepannya dalam kegiatan-kegiatan BEM," jelas Fira.

Fira mengungkapkan kronologi munculnya keputusan ini, opsi penarikan diambil dengan mempertimbangkan realitas dan konten dari tiap opsi, dengan sikap penarikan diri menjadi buah dari opsi ganti rugi yang disepakati (Berita terkait: Tanggapi Kasus Kehilangan yang Terjadi di LK, Kemensospol Lakukan Survey CCTV).

"Poin intinya ini (baca: keputusan) bisa keluar, adalah karena menjadi salah satu opsi, opsi lain lebih ke statement atau opsi yang tidak bisa dipenuhi BEM secara realistis, dengan segala pertimbangan, keputusan ini diambil," ungkapnya.

Akhir kata, Fira selaku Presiden BEM Kema FPsi mengidentifikasi konsekuensi dari keputusan yang diambil oleh Psyphoria. Menurutnya, kedua pihak telah bersepakat bahwa silaturahmi akan tetap terjaga dan masing-masing pihak tidak akan menutup kesempatan bagi individu yang ingin belajar dan berlembaga di BEM Kema FPsi UNM.

"Konsekuensinya mungkin kedepan, entah apakah keputusan ini benar-benar Psyphoria pegang, maka kedepannya akan ada beberapa orang yang membatasi untuk ikut kegiatan BEM, kepanitiaan, dan sebagainya. Tapi kedua pihak sudah bersepakat bahwa silaturahmi tetap terjaga, BEM tidak menutup kesempatan bagi mahasiswa Psyphoria untuk berlembaga dan berkembang, angkatan Psyphoria juga sepakat untuk tidak menutup diri hanya karena keputusan ini ketika passion mereka memang ada di BEM. Penerapan dan pemaknaan keputusan ini kembali ke individu masing-masing sebenarnya," tutup Fira. (AR)

Posting Komentar