Ilustrasi Sastra "Lamunan Kasih Sayang".
Sumber: Pinterest

Jarum jam terus bergerak, malam gelap bahkan luput dari cahaya bulan tak tersingkap.
Awan-awan lebat tak singgah, hanya berlalu-lalang menikmati perihnya hati manusia tersesat.
Lisan terbungkam, pikiran tak diam dengan tiap tetesan air dirinya tak terima menepis pipinya menyambut tangisan.
Bukan raga melainkan jiwa yang tersesat dalam lamunan tak berujung dan jelas tak berjalan pesat.
Entah begitu banyak ataupun dalam senderan masalah hidup di benak tak terkuak.
Entah apa isi cangkang manusia tanpa arwah membiarkan hatinya goyah.
Satu hal yang pasti ia pegang.
Dirinya menanam dalam-dalam pikiran pada tunas cinta dan kasih sayang.
Di setiap keraguan dia mencarinya.
Di setiap kebingungan dia mencarinya.
Di setiap kesedihan dia mencarinya, penenang hati yang ia kasihi.
Tercantum nama-nama manusia lain di ujung saraf, kepalanya meminta untuk terus mengingatnya.
Seorang kawan, pasangan, serta keluarga telah berpisah oleh jarak dan kesibukan.
Di dalam keresahan,
Di dalam kecemasan,
Berkecamuk padanya lolongan hati kerinduan.
Di dalam lamunan manusia kebingungan terdorong kuat hasrat kasih sayang, mengalahkan setiap bujukan dan godaan setan demi satu tujuan untuk pulang.

Oleh- Sulfur

Posting Komentar