Ruang Kelas Fakultas Psikologi UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Kamis (13/10)- Memasuki perkuliahan pekan ketujuh, Kepala Program Studi (Kaprodi) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) Ahmad Ridfah menyampaikan tanggapannya terkait adanya kelas-kelas kosong yang tidak digunakan saat proses perkuliahan telah kembali memanfaatkan pembelajaran luring.

Kaprodi dengan sapaan Ridfah tersebut menjelaskan bahwa untuk mahasiswa perkuliahan untuk semester satu masih daring karena merupakan kebijakan universitas. Kemudian untuk semester tiga semuanya luring, untuk mahasiswa semester tujuh daring mengingat banyak mahasiswa yang sementara melaksakan Program Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan mengikuti Program  Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terakhir, untuk mahasiswa semester lima menjalankan perkuliahan hybrid.

"Kalau mahasiswa baru kan kebijakan universitas ya. Semester tiga itu, semua luring, tidak ada yang tidak luring. Semester tujuh didaringkan itu karena banyak yang sambil KKP. Jadi, mereka sambil KKP atau mereka ambil program MBKM, untuk membantu juga supaya dia (baca: mahasiswa semester tujuh) tidak bolak-balik kampus. Kemudian, untuk yang semester lima, itu kesepakatan rapat bahwa yang mata kuliah praktikum masuk luring," jelasnya. 

Ia kemudian menjelaskan alasan mahasiswa semester lima masih dominan melaksanakan perkuliahan secara daring karena adanya renovasi ruang kelas yang dilaksanakan setelah proses perkuliahan semester ganjil dimulai. 

"Semester lima itu didaringkan karena ada rencana untuk menaikkan kelas dan itu tidak jalan-jalan sampai jadwal pertama selesai dibuat. Kita masuk kuliah baru jalan (baca: renovasi ruang kelas). Jadi kita kosongkan itu kelas karena kita tidak bisa memprediksi berapa lama proses pengerjaan itu selesai. Ternyata cepat, jadi akhirnya kelasnya kosong. Seandainya itu kelas selesai pada masa kita libur, maka kemungkinan lebih banyak yang mengisi kelas-kelas itu," imbuhnya. 

Tak berhenti disitu, Ridfah melanjutkan bahwa ada potensi untuk mengalihkan perkuliahan daring menjadi luring selama masih ada kelas yang kosong atau dosen mata kuliah yang bersangkutan meminta untuk diluringkan. 

"Selama tidak mengganggu jadwal yang sudah ada dan hanya menggunakan kelas yang kosong, terus dosennya yang minta, ya silakan. Itu mengisi kelas-kelas yang kosong tadi," terangnya. 

Sebagai penutup, Ridfah menyampaikan bahwa tidak ada masalah dengan dosen yang meminta kelasnya untuk diluringkan, selama masih ada kelas yang kosong dan mampu menampung jumlah mahasiswa. 

"Tidak masalah selama memang ada kelas yang kosong dan kelasnya itu muat untuk menampung (baca: mahasiswa) yang daring menjadi luring," tutupnya. (NE)

Posting Komentar