Foto Fasilitas Pot Pemberian WD III FPsi UNM untuk LK Kema FPsi UNM.
Sumber: Dok. Pribadi

Psikogenesis, Senin (31/10)- Wakil Dekan (WD) III Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan fasilitas pot sebanyak 12 buah dan satu buah tong sampah ukuran 120L untuk Lembaga Kemahasiswaan (LK) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM.

Resekiani Mas Bakar selaku WD III Bidang Kemahasiswaan FPsi UNM menjelaskan bahwa alasan diperadakan tong sampah adalah karena perilaku buang sampah belum optimal pada setiap mahasiswa terutama di area Lembaga Kemahasiswaan.

“Karena masalah di sekretariat itu perilaku bersih atau buang sampah belum optimal pada setiap mahasiswa terutama aktivis yang berorganisasi,” ungkap dosen yang kerap disapa Kiki tersebut.

Selanjutnya, Kiki juga menjelaskan alasan memberikan pot untuk masing-masing sekretariat agar mahasiswa bisa bertanggung jawab mengenai kebersihan dan keindahan halaman.

“Mengapa diberikan pot itu agar mahasiswa bertanggung jawab, ibu cuma kasih pot tapi mahasiswa yang isi tanaman dan tanahnya, mereka yang bertanggung jawab supaya tanamannya tetap subur, tetap tumbuh dengan baik karena itu salah satu bentuk tanggung jawab, terus yang kedua itu untuk memperindah. Jadi organisasi itu lebih enak dilihat apalagi ada hijau-hijaunya (baca: tanaman), rasanya terlalu kaku kalau tidak ada tanaman, kalau ada ya mempercantik halaman juga,” jelasnya.

Selain itu, WD III memperjelas bahwa ditambahkannya pot tersebut sebagai bentuk aksesoris agar tembok bagian bawah yang berlumut ditutupi dengan pot karena daerah tersebut adalah daerah lembab dan mudah berlumut.

“Selain itu, ini merupakan bentuk dari redesign karena ada beberapa titik-titik yang harus ditutupi dengan pot, seperti tembok bagian bawah yang sudah berlumut karena di situ tuh daerah lembab jadi makanya dikasih pot di situ,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Kiki juga membeli beberapa kebutuhan seperti cat, selimut untuk jok bangku, bohlam untuk koridor, sapu, pipa, dan juga papan gabus untuk setiap sekretariat.

“Bukan hanya itu, saya juga minta dibelikan cat, selimut jok untuk bangku, bangku yang sudah tua akan dirombak kembali seperti baru dengan memberikan jok baru juga mengecat bagian yang kelihatannya sudah usang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa kedepannnya ia akan meminta estimasi untuk perbaikan atas di koridor LK yang bocor. Selain itu, Baruga Kemahasiswaan FPsi UNM dan lingkungan belakang sekretariat LK akan lebih diperhatikan kebersihannya.

“Nanti kedepannya bukan untuk sekretariat lagi, kedepannya itu atap yang di koridornya sekret, itukan bocor, nah ibu minta diestimasi berapa atap yang rusak. Sama selanjutnya rencana saya itu di Baruga dan DPR (baca: Di Bawah Pohon Rindang) harus bersih,” tambahnya.

Sebagai penutup, ia menyatakan harapannya untuk mahasiswa setelah diberikannya faslitas pot dan tong sampah kepada setiap sekretariat LK agar bisa bertanggung jawab terhadap barang yang sudah diberikan dan lebih menjaga kebersihan lingkungan.

“Harapannya, harus bertanggung jawab sama tanamannya, supaya tetap kelihatan cantik. Selanjutnya yang jadi fokus utama adalah sekretariat harus bersih, bahkan kedepannya ibu bikin denda kalau ada sampah yang ibu dapat, semua sekretariat harus membayar, dendanya nanti dipakai lagi untuk beli bahan-bahan. Tapi ada hal yang membuat ibu senang karena ibu lihat sudah bersih sekali,” tutupnya. (001)

Posting Komentar