Ruang Kelas Fakultas Psikologi.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis


Psikogenesis, Kamis (13/10)- Beberapa kelas yang dirancang untuk dilaksanakan secara daring di Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), diluringkan untuk hasil yang optimal dalam proses pembelajaran.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu Dosen FPsi UNM, Muh. Rajan Piara yang turut meluringkan kelas yang diampunya. Menurutnya kelas luring jauh lebih efektif dibandingkan kelas yang dilaksanakan secara daring.

"Saya sendiri kurang nyaman kalau daring ya, karena mahasiswa sulit dikontrol, dan saya rasa proses transfer of knowledge-nya tidak seefektif kalau perkuliahan dilaksanakan luring," ungkapnya saat ditemui.

Terkait pengalamannnya meluringkan kelas daring, Dosen yang akrab disapa Rajan tersebut merasa bersyukur karena ada peningkatan dalam proses pembelajaran yang ia berikan.

"Alhamdulillah sejauh ini mahasiswa sangat antusias untuk kelas luring ya, dan proses diskusi terjadi secara lebih efektif," tuturnya.

Dua kelas daring yang diampunya mulai dilakukan secara luring sejak pertemuan ketiga semester gasal ini, ia juga mengungkapkan bahwa kelas daring yang diluringkan bukan hanya semata-mata keinginan dosen, namun juga atas persetujuan mahasiswa dari kelas yang bersangkutan.

"Kelasnya itu ada dua, satu dari kelas psikologi sosial untuk maba (baca: mahasiswa baru) dan satunya lagi dari kelas Parepare. Itu sejak pertemuan ketiga, tapi itu selalu dikonfirmasi ke mahasiswanya, kalau mereka sepakat untuk luring, ya luring", ucapnya.

Sejalan dengan itu, mahasiswi yang akrab disapa Regina sangat merasakan perbedaan ketika mengikuti kelas yang dilaksanakan secara daring dan dilaksanakan luring. Menurutnya dalam kelas luring penyampaian pembelajaran mudah diterima, sedangkan kelas daring tidak begitu efektif karena mudah terdistraksi.

"Karena sudah dua tahun online baru ikut lagi kuliah blended jadi perbedaannya sangat terasa, saya lebih prefer (baca: lebih memilih) ke offline, karena saya rasa lebih menyerap ilmunya kalau ikut offline, kalau online banyak distraksi," katanya. 

Sebagai tambahan, mahasiswi angkatan 2020 tersebut lebih memilih luring karena dapat menghemat biaya penggunaan internet.

"Selain mudah menyerap materi, juga hemat kuota. Jadi, makin kesini selalu ingin masuk offline dan juga tergantung dosen," tutupnya. (AIM)

Posting Komentar